Makalah Managemen Operasional (STMIK Pringsewu Kotaagung)
MAKALAH
MANAGEMEN OPERASIONAL
Dosen
:
Ade
Nurhamzah
![]() |
Di susun oleh kelompok 8 :
1. Eva Sendana
2. Desika Angginasari
3. Robi Ansya
Program
Pendidikan Managemen Umum
STMIK
PRINGSEWU KOTAAGUNG
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridhonya yang
telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan makalah yang
bejudul Manajemen Operasi. Shalawat dan salam kami curahkan kepada junjunan
kita Nabi Muhammad SAW .
Terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Semoga bagi pembaca
makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dapat
menambahkan ilmu yang berguna untuk kita semua.
Mungkin makalah ini jauh dari
sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.Kami harap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca makalah ini agar dapat mendekati suatu
kesempurnaan.
Kotaagung,
Juli 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
LEMBAR
JUDUL
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………….…………. ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………. 1
1.1.
Latar Belakang Masalah………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………. 1
1.3. Tujuan
Penulisan Makalah……………………………………………………….. 2
BAB
II PEMBAHASAN….......................................................................................... 3
1.1.
Pengertian…………………………………………………………………………………. 3
1.2.
Model Konseptual Sistem Operasional……………………………………… 4
1.3.
Pendekatan Sistem Operasional………………………………………………… 5
1.4.
Model Strategi Operasional……………………………………………………….. 5
1.5.
Keterkaitan Tujuan Perusahaan Dan Operasional………………………. 6
1.6.
Perancangan Sistem Operasional……………………………………………….. 6
1.7.
Perencanaan Dan Pengawasan Operasional………………………………. 8
1.8.
Konsep Dan Aplikasi Dibidang Managemen
Operasional……………. 11
BAB
III PENUTUP……................................................................................................. 12
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….. 12
Saran…………………………………………………………………………………………………….... 12
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Manajemen
operasi adalah salah satu materi kuliah yang diberikan pada mata kuliah
pengantar manajemen. Materi ini akan dikaji lebih dalam oleh penulis. Mengingat
pentingnya kedudukan manajemen operasi pada suatu perusahaan, sehingga penulis
tertarik untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan manajemen operasi. Karena
tanpa manajemen yang baik dalam pengoperasian, suatu perusahaan akan mengalami
masalah. Sehingga pengetahuan tentang manajemen operasi, mutlak diperlukan oleh
setiap manajer.
Apakah
yang dimaksud dengan manajemen operasi? Hingga seperti apakah proses manajemen
operasi itu seharusnya? Dan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan manajemen
operasi? Semua itu akan penulis bahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
Terdapat
beberapa sub-bab terkait dengan materi manajemen operasi.Pengertian manajemen
operasi.Kegunaan manajemen operasi. Proses manajemen operasi. Dan sebagian
materi manajemen operasi lainnya.Secara sederhana, misalnya model konseptual
sistem operasional. Karena tanpa mengetahui model konseptual sistem
operasional, akan sulit untuk mempraktikan manajemen operasi itu sendiri.
Pendekatan
sistem operasional terdiri dari proses transformasi manajerial, sistem
komunikasi, output, dan sistem penguatan kembali (reenegizing).
Model
strategi operasi merupakan sub-bab manajemen operasi yang dapat dipraktikan
pada perusahaan. Karena akan membantu untuk mencapai tujuan yang diinginkan,
agar menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai keunggulan dan mampu untuk
bersaing.
Hal
lainnya yang akan dibahas ialah keterkaitan tujuan perusahaan dan operasi.
Karena tujuan akan menunjukkan produktivitas operasi yang diminta, jika
perusahaan itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar.
Perancangan
sistem operasi terdiri dari beberapa rancangan, diantaranya: barang atau jasa,
CAD, kapasitas, pemilihan proses, arus proses, lokasi fasilitas, perencanaan
penyusunan tata ruang, dan rancangan kerja.
Sub-bab
yang terakhir dikaji adalah perencanaan dan pengawasan operasional.Dimulai dari
perencanaan produksi, jadwal detail dengan menggunakan software manajemen
proyek, manajemen persediaan, pengawasan kualitas, manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management/TQM), dan
penghargaan kualitas (Quality Award).Serta
konsep dan aplikasi manajemen operasional itu sendiri.
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah
Turut
membantu untuk mempermudah pemahaman terhadap manajemen operasi dan hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen operasi.Karena manajemen operasi merupakan
salah satu materi kuliah pada mata kuliah pengantar manajemen yang harus
dipahami.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Manajemen
operasi menunjukkan peranan manajemen dalam tindakan (management in action),
yaitu aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam praktek. Manajemen
operasi adalah aplikasi dari konsep dasar dan prinsip-prinsip manajemen yang
diterapkan pada segmentasi organisasi yang memproduksi barang dan jasa (Rue dan
Byars:1992). Konsep-konsep dasar (basic concepts) ialah bagaimana seharusnya
menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan sesuatu dengan melalui kegiatan
orang lain (getting this done through the
effors of other people). Prinsip-prinsip (principles) merupakan petunjuk/pedoman agar dalam mendapatkan
sesuatu itu (barang, jasa) sesuai dengan yang diharapkan (efektif) dan dengan
biaya/ongkos yang paling murah (efisien).
Kegiatannya ialah proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian dengan bantuan metode/cara-cara teknik kerja yang terbaik,
termudah dan termurah sehingga semua sumber daya (input) akan dapat
ditransformasikan (transformation)
menjadi barang atau jasa (output). Semua kegiatan kerja/ pengerjaan yang
berhubungan dengan pemberian nilai tambah atau memproduksi disebut dengan
operasi (operation).
Operasi
itu merupakan suatu proses kegiatan pengubahan bahan-bahan dasar menjadi hasil
jadi (operation is the process of
transforming input into output). Seluruh proses pengelolaan kegiatan
tersebut disebut manajemen operasi, sehingga manajemen operasi dapat dikatakan
sebagai proses memanajemeni produksi dalam organisasi. Operational management
is the activities necessary to produce and deliver a product or service (H.
Weirich dan Koontz:1994). Manajemen operasional adalah kegiatan yang dilakukan
untuk memproduksi dan menyerahkan suatu produk atau jasa. Manajemen operasi
adalah pengembangan, penggunaan, dan penginteraksian dari sumber daya (orang,
fasilitas, informasi, bahan-bahan, uang dan ide) untuk menyediakan barang dan
jasa atau menghasilkan ide untuk itu perusahaan didirikan (E. F. Huse:1994).
Manajemen operasi adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan
operasi untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien (Aldag Stearn:1987).
Hakikat inti dari manajemen operasi adalah suatu proses memanajemeni kegiatan
produksi dalam organisasi yang menghasilkan barang, jasa atau bahkan ide. Tugas
utama dari manajer operasi adalah untuk mengembangkan bidang operasi yang
selaras dengan kebutuhan pasar.
2.2 Model Konseptual Sistem Operasional
Model
konseptual sistem operasional ini dikemukakan oleh Weihrich dan Koontz.
Input terdiri dari:
Ø Tenaga kerja/manusia.
Ø Kapital, yaitu uang yang dibutuhkan
untuk membeli tanah, peralatan dan lain-lain.
Ø Teknologi.
Ø Informasi-informasi yang diperlukan.
Proses
transformasi mengubah input menjadi output untuk tiap organisasi/perusahaan:
·
Perusahaan
produksi menggunakan transformasi fisik yaitu pengubahan secara fisik bahan
baku menjadi barang jadi.
·
Transportasi
menggunakan transformasi lokasional.
·
Perusahaan
dagang menggunakan transformasi uang dan barang.
·
Gudang
digunakan sebagai transformasi penyimpanan.
·
Transformasi
informasi dari satu orang ke orang lain.
Lingkungan eksternal terdiri dari:
pengaturan unsur-unsur tindakan langsung atau tidak langsung dari lingkungan
seperti dari pemerintah, inflasi, supplier, dan nilai-nilai sosial.
Output
merupakan hasil produk akhir(final) yang terdiri dari: barang, jasa atau ide.
Perusahaan produksi adalah perusahaan yang menghasilkan barang-barang berwujud
(fisik).Barang itu bisa disimpan di gudang dan bertahan lama.Oleh karena itu
kontak hubungan dengan pelanggan untuk mencari sasaran selera dari konsumen
saat perancangan produk-produk (perencanaan) yang dihasilkan secara missal
perlu dilakukan.Perusahaan jasa dan ide sebaliknya, tidak dapat disimpan.Jasa
tidak dapat disajikan tanpa kontak dan partisipasi konsumen.Pengukuran jasa
cenderung lebih sederhana dibandingkan pengukuran kinerja produk
(pelaksana/proses konversi).Manajemen operasional mengacu pada
aktivitas-aktivitas manajemen kompleks yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam jalannya operasi
perusahaan. Manajemen operasional penting, karena dapatmengembangkan
produktivitas, yang akan menciptakan perusahaan yang berkualitas (prioritas
bersaing).
2.3 Pendekatan Sistem Operasional
Proses
transformasi manajerial merupakan tugas manajer untuk mengubah input dengan
cara yang efisien dan seefektif mungkin menjadi output. Pendekatan yang paling
komprehensif dan bermanfaat adalah dengan menggunakan fungsi-fungsi manajerial
sebagai kerangka kerja/ framework untuk
mengorganisasikan pengetahuan manajerial.
Sistem
komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi proses manajerial karena dua alasan:
(1) Menggabungkan fungsi-fungsi manajerial:
(a) penting untuk pemilihan, penilaian dan
training manajer dalam berperan di struktur organisasi.
(b)
Kepemimpinan yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
untuk motivasi tergantung pada komunikasi.
(c)
Untuk menentukan/melihat apakah pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
(2) Untuk menghubungkan perusahaan
dengan lingkungan eksternalnya.
Output.
Tugas manajer untuk menjamin/menjaga dan menggunakan input perusahaan dan
mengubahnya melalui fungsi manajerial ke dalam output.
Sistem
penguatan kembali (reenegizing)
penting untuk diperhatikan bahwa dalam model sistem manajemen operasional
beberapa output akan menjadi input kembali. Begitu pula profit, kelebihan pendapatan
terhadap biaya akan diinvestasikan kembali dalam bentuk kas dan barang-barang capital (mesin, peralatan,
bangunan-bangunan dan persediaan). Pendekatan sistem operasional ini
digambarkan oleh H. Weihrich dan H. Koontz.
2.4 Model Strategi Operasional
R.
G. Schoeder, bahwa dalam menentukan strategi operasi terdapat empat komponen
yang harus dimasukkan: (a) misi, (b) kemampuan khusus, (c) tujuan-tujuan, (d)
kebijakan-kebijakan (Muslich Anshori:1996).
2.5 Keterkaitan Tujuan Perusahaan dan Operasional
Tujuan
operasi adalah menunjukkan “produktivitas” operasi yang diminta jika perusahaan
itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar. Operasi mencapai tujuannya
melalui keputusan structural dan teknis dalam tiga bidang: fasilitas, dukungan
infrastruktur, serta hubungan internal yang tepat. Bidang ini disebut operasi
sebagai suatu sistem yang produktif dapat menghasilkan barang atau jasa.
2.6 Perancangan Sistem Operasional
Mencari
konsumen potensial dan mengevaluasi produk dan jasa merupakan salah satu cara
untuk perancangan strategi perusahaan. Perancangan system operasional meliputi
pembuatan keputusan mengenai apa dan dimana mereka akan diproduksi dan oleh
siapa.
Perancangan
dan perencanaan barang/jasa: (1) menghasilkan ide, barang, dan jasa. (2)
Memilih ide yang secara teknologi dapat dikerjakan dengan mudah (feasible), dapat dipasarkan dan sesuai/
cocok dengan keseluruhan strategi perusahaan. (3) Menghasilkan perancangan
barang dan jasa final.
Rancangan
tambahan computer/ Computer Aided Design (CAD). Saat ini perancangan produk
meliputi berbagai proses yang melibatkan kreatifitas, testing prototype atau model kerja dengan CAD.
CAD memungkinkan perancangan produk, drafting,
dan tes agar penyajiannya bagus dan menarik lewat komputer.Karena hampir 80%
biaya produk ditetapkan oleh rancangan, kebanyakan pabrik/pengusaha cenderung
menggunakan teknik yang semu, dimana perancangan dan teknisi pabrik bekerjasama
untuk menyederhanakan rancangan. Jadi, computer membuat suatu rancangan yang
dapat digunakan secara otomatis dan mengawasi seluruh proses operasional.
Perancangan
kapasitas adalah keputusan operasional yang mempertimbangkan kuantitas
barang/jasa yang akan diproduksi. Bill of
material adalah daftar jenis dan jumlah bagian yang diperlukan untuk
menghasilkan produk yang diinginkan. Keputusan kedua dalam merancang system
operasi adalah berapa banyak produk/jasa yang akan dihasilkan. Hal ini disebut
perencanaan kapasitas suatu proses meramalkan permintaan dan kemudian
memutuskan sumber daya apa yang diperlukan untuk dapat memenuhi permintaan.
Perubahan kapasitas meliputi waktu kerja, shift
personal, subkontrak dan penggunaan persediaan.Perubahan kapasitas meliputi
tambahan atau perpindahan kapasitas dengan ekspansi fasilitas fisik, atau
ekspansi kontrak.
Pemilihan
proses menentukan bagaimana barang/jasa dihasilkan yang melibatkan keputusan
teknologi: (1) pilihan teknologi utama (mayor). (2) Pilihan teknologi
pendukung(minor). (3) Pilihan komponen-komponen tertentu. (4) Computer Aided
Design (CAD)/Computer Automated Manufacturing (CAM) dan Computer Integrated
Manufacturing (CIM).
Pemeliharaan
arus proses tergantung pada sifat dan keadaan sistem.
Pemilihan
lokasi fasilitas. Tujuan dari perencanaan lokasi adalah untuk memanfaatkan
kapasitas yang ada dalam sistem dengan cara yang dapat meminimalkan produksi
total dan biaya distribusi untuk setiap fasilitas tambahan, fixed cost dan variable cost terjadi. Analisa lokal diproses dengan menentukan
kebutuhan-kebutuhan lokasi dan mengevaluasi alternatif daerah, komunitas dan
tempat tertentu dengan menggunakan: (1) model keuangan tradisional, (2) program
linier, (3) model statistik, (4) model simulasi komputer dan (5) model rating
faktor lokasi.
Perencanaan
penyusunan tata ruang. Dalam penyusunan tata ruang, proses dan alat keputusan
diterjemahkan ke dalam pengaturan fisik untuk produksi ruangan harus tersedia
untuk: (1) fasilitas produksi. (2) Fasilitas non produksi. (3) Fasilitas
pendukung. Ruang juga harus menyediakan untuk ruangan bahan atau kapasitas
tambahan.Layout yang bagus untuk
meminimalkan ruang untuk penanganan bahan dan alat memuaskan faktor-faktor
lain. Tata ruang dapat ditentukan oleh arus kerja atau fungsi-fungsi dalam
sistem operasional. Tata ruang arus kerja merupakan perencanaan yang
mempertimbangkan: (1) penyusunan tata ruang produksi (product layout) digunakan untuk memproduksi yang telah standar dan
biasanya dengan volume output besar dan dikerjakan dengan proses yang sama dari
awal sampai akhir. (2) Penyusunan tata ruang proses (process layout) untuk mengatur produksi berdasarkan tugas. Process layout berorientasi proses dan
sesuai untuk sistem operasi terputus bila aliran kerja tidak standar/bebas,
penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama
ditempatkan di bagian yang sama dan pengelompokan personalia dan mesin
mengerjakan pekerjaan sejenis. (3) Penyusunan tata ruang posisi tetap (fixed position layout) untuk menangani
produk-produk yang besar dan berat. Penyusunan tata ruang fungsi merupakan
perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan: (1) tata ruang penyimpanan untuk
meminimalkan biaya persediaan dan biaya penyimpanan. (2) Tata ruang pemasaran
untuk memaksimalkan pengenalan, promosi, dan penjualan produk. (3) Tata ruang
proyek untuk membangun proyek atau satu jenis produk dalam suatu bangunan.
Rancangan
kerja mempengaruhi biaya operasi. Ada dua masalah penting dalam rancangan
kerja: (1) tingkat keahlian, dan (2) perilaku pegawai yang dibawa ke tempat
kerja serta keselamatan kerja.
2.7 Perencanaan dan Pengawasan Operasional
Tujuan
perencanaan dan pengawasan operasional adalah untuk memaksimalkan pelayanan
pada konsumen, meminimalkan investasi persediaan dan memaksimalkan efisiensi.
Perencanaan
produksi didasarkan pada ramalan: (1) keseluruhan rencana dibuat dalam waktu
tertentu. (2) Perencanaan operasional harus diterjemahkan ke dalam jadwal
produksi utama yang menentukan kuantitas dan waktu jangka pendek produksi utama
yang menentukan kuantitas dan waktu jangka pendek produk akhir harus
dihasilkan.Untuk memproduksi suatu barang atau jasa diperlukan faktor-faktor
produksi: man, money, materials, methode,
machine, dan market yang
disingkat Sixm`s.
Jadwal
detail dengan menggunakan software manajemen proyek. Schedule jangka produk atau schedule
terinci menentukan kuantitas dan jenis item yang akan diproduksi serta
bagaimana caranya. Kapan dan dimana harus diproduksi untuk hari/minggu
berikutnya.
Manajemen
persediaan. Persediaan adalah supply bahan baku, bahan setengah jadi atau
barang dalam proses dan barang jadi bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan
agar bisa memenuhi kebutuhan operasionalnya. Untuk meminimalkan biaya-biaya
persediaan dan pemeliharaan persediaan secara optimum, berbagai model matematik
dan model persediaan berbasis komputer telah dikembangkan untuk membantu
manajer dalam memutuskan kapan dan berapa banyak persediaan yang harus dipesan.
Ada tiga metode yang paling penting, yaitu: (1) Material requirement planning (MRP). Perencanaan bahan-bahan yang
diperlukan, adalah system perencanaan operasional dimana produk akhir dianalisa
untuk menentukan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.
(2) Material resource planning membandingkan
dengan kebutuhan MRP untuk mengetahui sumber daya dan menghitung biaya unit,
dapat juga digunakan dengan program computer lain untuk menangani pesanan
masuk, pemfakturan, dan tugas-tugas operasional lain. MRP II menyediakan sistem
pengawasan bahan yang lebih baik disbanding MRP. (3) Just in time inventory (JITI) merupakan sistem persediaan dimana
kuantitas produksi seimbang/sama dengan kuantitas pengiriman, dimana pembelian
bahan dan pengantaran barang jadi dilakukan tepat pada saat
dibutuhkan/digunakan (just in for usage).
Pengawasan
kualitas merupakan salah satu cara yang penting untuk menambah nilai (value added) produk jasa yang
membedakannya dari produk dan jasa pesaing. Karena itu pengawasan kualitas
sekarang dipandang sebagai bagian yang utuh dari strategi perusahaan sebagai
akibatnya, pengawasan kualitas dipertimbangkan pada setiap tahap proses
operasi, dengan identifikasi tujuan serta memperbaiki kesalahan secepat mungkin
daripada menunggu sampai akhir operasi. Cara pengawasan kualitas tradisional:
penerimaan sample (acceptance sampling). Pengawasan proses (process control). Teknik ini
dikembangkan selama tahun 30-an oleh Bell Telephone statistik, karena
melibatkan tes statistik sampling dan proporsinya lebih besar dibandingkan tes
lain. Prosedur pengawasan proses. Prosedur penerimaan sampel merupakan tes
sejumlah kecil sampel yang diambil dari batch untuk melihat apakah keseluruhan
batch dapat diterima, ditolak atau harus melalui beberapa tes terlebih dahulu.
Manajemen
kualitas terpadu (Total Quality
Management/ TQM). Trilogy J. M. Juran: perencanaan, pengendalian, dan
peningkatan mutu. Manajemen kualitas terpadu merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang berorientasi pada
kepuasan-langganan dengan melibatkan seluruh anggota.Melalui pengolahan mutu
terpadu diharapkan barang dan jasa yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan
sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.
Penghargaan
kualitas (Quality Award) untuk memacu
serta memotivasi dan menghargai hasil karya produk barang, jasa yang
menunjukkan suatu prestasi akan komitmen seseorang atau perusahaan pada
kualitas, maka telah dibuatkan standar penghargaan baik yang bersifat nasional,
regional maupun internasional. Ada beberapa standar yang dipakai untuk
memberikan penghargaan atas kualitas terbaik yaitu: (1) Malcolm Baldridge Quality Award (BQA), diberikan di Amerika sebagai
Business Nobel prize. (2) European Quality Award (EQA), diberikan
di Eropa Barat sebagai European Quality
prize. (3) Deming Quality Prize/Award
(DQP), diberikan di Jepang sebagai Deming
Prize. Ketiga jenis penghargaan itu diakui oleh Triad Market (Amerika Eropa-Jepang) dalam perdagangan bebas dan
sekarang dianut juga oleh negara-negara lainnya di dunia internasional. Bagi
perusahaan besar, menengah dan kecil yang telah memenuhi persyaratan tersebut
dapat diberikan penghargaan dalam bentuk: (1) Penghargaan Perunggu (Bronze Award) (2) Penghargaan Perak (Silver Award) (3) Penghargaan Emas (Golden Award). Dengan diberlakukannya
ISO 9000 khususnya pada lingkungan Triad
Market juga berarti perusahaan-perusahaan di seluruh dunia harus berstandar
pada itu, terutama dalam memenuhi kualitas yang dapat bersaing apabila ingin
diterima menjelang diberlakukannya peraturan WTO dalam perdagangan bebas pada
tahun 2020 di seluruh dunia.
2.8 Konsep dan Aplikasi di Bidang Managemen Operasional
Terkait
pula dengan isu-isu strategik dalam era baru manufaktur yang diindikasikan oleh
adanya tuntutan penguasaan teknologi, kecepatan, fleksibilitas tinggi sebagai
competitive excellence perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Manajemen operasional merupakan aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen
dalam praktek, sehingga manajemen operasi memiliki kedudukan yang sangat
penting pada suatu perusahaan. Karena tanpa manajemen yang baik dalam
pengoperasian, suatu perusahaan akan mengalami masalah. Itulah sebabnya,
mengapa pengetahuan tentang manajemen operasi mutlak diperlukan oleh setiap
manajer.
Model
konseptual sistem operasional merupakan hal paling utama yang harus ditentukan
oleh manajer untuk diterapkan pada perusahaan.Agar tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan dapat segera dicapai.
Hal
terpenting pada manajemen operasi ialah penerapan konsep dan aplikasi manajemen
itu sendiri.Terutama pada penguasaan teknologi, kecepatan, dan fleksibilitas
tinggi sebagai competitive excellence perusahaan.
B. SARAN
Ø Bagi para pembaca diharapkan mencari
sumber-sumber yang lebih lengkap mengenai topik ini supaya pengetahuan pembaca
dapat lebih luas.
Ø Pembaca tentunya juga diharapkan
mampu termotivasi dan mempraktikkan apa yang dibahas di makalah ini.
Ø Bagi para penulis berikutnya yang
akan mengangkat tema yang sama dianjurkanuntuk mencari sumber yang lebih banyak
supaya makalah yang di hasilkan lebih bagus lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ellitan, Lena dan Anatan,
Lina.(2008).Manajemen Operasi.Bandung:Refika
Aditama
Hasibuan, Malayu.(1996).Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.Jakarta:Gunung
Agung
Prawirasentono, Suryadi.(2002).Pengantar Bisnis Modern.Jakarta:Bumi
Aksara
Ukas, Maman.(2006).Manajemen Konsep Prinsip dan Aplikasi.Bandung:Agnini
Comments
Post a Comment